Jembatan Akar
Jembatan Akar (Jambatan Aka)
Kabupaten Pesisir Selatan – Sumatra Barat – Indonesia
A. Selayang Pandang
Jembatan
Akar diperkirakan telah berumur sekitar 100 tahun. Jembatan ini
dibangun dengan merangkai akar dari dua jenis pohon yang masing-masing
tumbuh di kedua belah sisi sungai. Jenis pohon tersebut adalah pohon
kubang (ficus sp) yang banyak tumbuh di sekitar sungai di mana tempat jembatan akar tersebut dibangun.
Konon,
jembatan ini didesain oleh seorang ulama bernama Pakih Sokan.
Pembangunan jembatan dilakukan sebagai upaya untuk menghubungkan dua
kampung yang dipisah oleh sungai. Pembangunan jembatan dimulai pada
tahun 1890 dan baru dapat digunakan oleh mayarakat setempat pada tahun
1916. Dengan kata lain, proses merajut akar menjadi jembatan ini
membutuhkan waktu lebih kurang 26 tahun.
B. Keistimewaan
Jembatan
Akar cukup unik, karena dirajut dari akar pohon yang tumbuh di kedua
sisi sungai, sehingga membentuk sebuah jembatan utuh. Hal ini berbeda
dengan jembatan biasa yang dibangun menggunakan campuran semen, pasir
dan besi.
Di
samping itu, keunikanan lain adalah bertambah kuatnya jembatan seiring
dengan bertambahnya umur jembatan. Hal ini berbeda dengan jembatan
biasa yang semakin lama umurnya akan semakin rapuh.
Dengan
panjang 25 meter, jembatan akar ini lebih panjang dari jembatan akar
yang ada di Badui, Jawa Barat dan jembatan akar yang ada di Jepang.
C. Lokasi
Obyek
wisata ini terletak kurang lebih 88 km sebelah selatan kota Padang,
tepatnya di Kecamatan Bayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera
Barat.
D. Akses
Perjalanan
menuju objek wisata Jembatan Akar bisa ditempuh dengan menggunakan
angkutan umum, travel, mobil sewaan atau mobil pribadi. Jika
menggunakan angkutan umum, perjalanan dimulai dari kota Padang menuju
Painan (ibu kota kabupaten). Kemudian, dari Painan perjalanan
dilanjutkan ke Kec. Bayang. Jika para wisatawan menggunakan mobil sewan
atau mobil pribadi bisa langsung menuju lokasi objek wisata.
E. Tiket
Dalam proses konfirmasi.
F. Akomodasi dan Fasilitas Lainnya
Berhubung objek wisata tidak begitu jauh kota Painan (ibu kota kabupaten), bagi para wisatawan yang datang dari luar kota dapat menginap di hotel dan resort yang ada di kota tersebut. Di kota ini juga terdapat banyak restoran yang menyajikan aneka hidangan masakan Padang yang dapat mengobati rasa lapar para wisatawan.
Di
lokasi objek wisata ini, terdapat beberapa warung kecil yang
menyediakan minuman ringan dan mie instant. Ada baiknya bagi para
wisatawan membawa bekal makanan sendiri untuk dinikmati di bawah
kerindangan pohon di sekitar lokasi objek wisata
0 komentar:
Posting Komentar