Jaga hati nurani dengan menjaga akal, fikiran dan keinginan
Sahabat-sahabat, malam ini mari kita coba bahas apa saja hal tak
berwujud dalam diri manusia yang bisa mempengaruhi kelakuan manusia di
bumi ini.
Pada dasarnya semua manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah. Fitrah yang
kita tahu adalah suci, tapi arti lain dari fitrah adalah bahwa manusia
secara fitrah telah diberikan sesuatu oleh Allah. Contohnya, fitrah
manusia bila lapar butuh makan, bila haus butuh minum, bila susah akan
bersedih, fitrah manusia suka akan kesenangan, dan fitrah juga bahwa
manusia bisa membedakan kebaikan dan keburukan.
Tapi sayangnya, fitrah manusia yang bisa membedakan kebaikan dan keburukan sangat terpengaruh oleh akal, fikiran dan keinginan. Ketiga
hal ini akan mempengaruhi hati nurani. Bila hati nurani ingin terisi
oleh kabaikan maka ketiga hal diatas harus baik. Akal (pengetahuan) yang
tidak baik akan menghasilkan buah fikiran yang tidak baik juga,
sehingga muncul keinginan-keinginan yang tidak baik. Bila ketiga hal itu
tidak baik, maka hati nurani akan selalu terisi oleh hal-hal yang tidak
baik, begitu juga sebaliknya. Bahkan akal yang baik akan menjadi
percuma bila dipengaruhi oleh fikiran yang tidak baik.
Apa yang ada di dalam hati nurani akan keluar dari diri manusia berupa nafsu.
Nafsu kotor hanya akan keluar dari hati nurani yang kotor. Nafsu untuk
berbuat kebaikan hanya akan keluar dari hati nurani yang berisi
kebaikan.
Jadi, Al Qur’an yang kita baca, sholat yang kita lakukan, puasa yang
kita tunaikan, zakat dan shodaqoh yang kita infaqkan, tausiyah yang
sering dibaca atau didengarkan serta kebaikan-kebaikan lain yang kita
lakukan, akan menjadi percuma bila dilakukan berdasarkan nafsu-nafsu
yang tidak baik. Umpamanya, riya’, sombong, takabur, ujub, merasa diri
paling benar, memecah belah umat, dll. Sehingga, semua amal itu tidak
akan berpengaruh pada keimanan kita.
Dan akan menjadi percuma segala peringatan yang sudah disampaikan
dalam Al Qur’an dan yang telah disampaikan oleh Rasullulah atau
disampaikan melalui tausiyah, ceramah dan pengajian. Karena kita akan
tetap jauh dari jalan Allah.
Sebagaimana firman Allah :
“Dan sama saja bagi mereka apakah kamu memberi peringatan kepada mereka atau tidak, mereka tidak akan beriman” (Yasin : 10)
Semoga, kita bisa menjaga hal-hal yang ada dalam diri kita, sehingga
kita bisa menjadi ummat yang berguna karena hanya kebaikan yang keluar
dari diri kita. Aamiin…
Wallahu a’lam.
Sumber: yangsayaketahui.com
Kamis, 05 Februari 2015
Menjaga Hati
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar